Bali Safari, salah satu unit dari Taman Safari Indonesia (TSI) melakukan upaya konservasi satwa Kura-kura moncong babi dengan cara translokasi ke Papua.
Usaha ini bertujuan untuk mengembalikan satwa tersebut ke habitat aslinya di Timika, Papua. Sebagai salah satu satwa yang dilindungi, Bali Safari dengan komitmennya untuk menjaga kelestarian ekosistem satwa, kini telah merampungkan upaya tersebut hingga tahap lima (V).
Perjalanan Translokasi Kura-Kura Moncong Babi
Keberhasilan pengembalian kura-kura moncong babi ke habitatnya di Papua ini merupakan kerja sama yang apik antara Bali Safari dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali. Translokasi Kura-kura moncong babi tahap V ini ada sebanyak 60 ekor yang dimuat dalam 15 box.
Translokasi kura-kura moncong babi Tahap V ini diangkut menggunakan pesawat Airfast yang difasilitasi oleh PT. Freeport Indonesia melalui bandar udara internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. Kura- kura moncong babi Tahap V ini berangkat pada hari ini tanggal 05 Juni 2023 pada pukul 08.00 wita.
Translokasi ini dilakukan tepat pada peringatan “Hari Lingkungan Hidup Sedunia” yang mana pengembalian satwa ini ke habitat aslinya bertujuan untuk menjaga kelestarian spesies mereka juga sekaligus menyeimbangkan ekosistem dan lingkungan sesuai dengan konsep konservasi yang sesungguhnya.
Total 220 Ekor Kura-Kura Moncong Babi
Upaya translokasi ini akan terus dilakukan secara bertahap, hingga tiba dimana kura-kura moncong babi ini siap untuk dilepaskan ke habitat aslinya. Ada total 220 ekor kura-kura moncong babi nantinya yang akan dilepaskan secara bersamaan.
Semangat untuk menyeimbangkan rantai kehidupan manusia dan satwa adalah tanggungjawab seluruh makhluk hidup yang berdampingan di bumi. Bukan tanpa alasan, hal ini tentu penting dilakukan untuk kesehatan jantung bumi di masa mendatang. Generasi-generasi baru yang terus ada harus tetap mewarisi tradisi ini. Untuk itu, Bali Safari tidak pernah lepas andil untuk mewujudkan keseimbangan ekosistem melalui upaya konservasi secara konsisten.
