Hallo sahabat safari, selamat datang di Pawcast, the Bali Safari wildlife Talk! Di sini, kami berkomitmen untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman yang menyenangkan seputar satwa liar dan pengetahuan tambahan lainnya.

Podcast menjadi salah satu konten sosial media yang populer di kalangan masyarakat dewasa ini untuk belajar dan mencari informasi yang lebih dalam. Bali Safari, sebagai Lembaga konservasi dan edukasi, ingin membagikan informasi dan edukasi mengenai isu-isu terkini seputar satwa dan konservasi dengan narasumber yang kredibel. Program Pawcast ini merupakan salah satu kampanye edukasi dari Bali Safari Park dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terkait konservasi satwa liar. Pawcast hadir setiap 1 bulan sekali dan dapat disaksikan di kanal Youtube Bali Safari Park dan channel podcast lainnya.

Apa sih Pawcast itu?

Pawcast the bali safari wildlife talk episode Rabies

Pawcast merupakan program edukasi rutin yang membahas isu-isu konservasi dan aktivitas konservasi terkini. Tujuan dari program ini adalah agar masyarakat memahami dan mengenal lebih dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Bali Safari dalam upaya konservasi. Salah satu isu penting yang diangkat dalam Pawcast kali ini adalah tentang penyakit rabies. Penyakit rabies merupakan ancaman serius bagi satwa liar dan manusia, namun sayangnya seringkali diabaikan. Lewat Pawcast, Bali Safari ingin menyediakan informasi yang tepat guna untuk mencegah dan mengelola penyebaran penyakit ini dengan lebih baik.

“Pawcast ini menjadi podcast pertama yang hadir di Lembaga Konservasi di Indonesia yang khusus membahas isu-isu konservasi dan satwa terkini, seperti pada episode pertama, kita membahas penyakit rabies yang sedang hangat diperbincangkan masyarakat Bali dengan mengundang langsung dokter hewan sekaligus animal health manager di Bali Safari Park” – Ida Ayu Janiawati, Kurator Bali Safari Park

Apa itu Rabies?

Rabies adalah penyakit zoonosis, artinya bisa menular dari hewan ke manusia, yang disebabkan oleh virus rabies. Virus ini biasanya ditularkan melalui gigitan atau cakaran dari hewan yang terinfeksi. Beberapa hewan yang umum menjadi reservoir rabies adalah anjing, kucing, rubah, dan kelelawar. Meskipun kelelawar seringkali menjadi sumber rabies pada hewan lain, mereka sendiri jarang menunjukkan gejala penyakit.

apa itu rabies dan ciri-cirinya
source : happiesthealth

Tahapan Penyakit Rabies: Membedah Gejala dan Dampaknya

Setelah virus masuk ke dalam tubuh, tahapan penyakit ini biasanya meliputi tiga periode:

  1. Periode Inkubasi: Biasanya berlangsung selama beberapa minggu hingga beberapa bulan, masa inkubasi ini adalah saat virus mulai berkembang dalam tubuh tanpa menunjukkan gejala apapun.
  2. Periode Prodromal: Selama periode ini, gejala awal mungkin muncul, termasuk demam, sakit kepala, mual, muntah, kelemahan, dan gatal di sekitar area gigitan. Pada hewan, perubahan perilaku seperti agresi atau kebingungan mungkin terlihat.
  3. Periode Akut Neurologis: Pada tahap ini, gejala neurologis menjadi lebih jelas, termasuk kejang-kejang, kesulitan bernapas, paralisis, kebingungan, dan halusinasi. Kondisi ini biasanya berujung pada kematian dalam beberapa hari setelah gejala neurologis muncul.

Pencegahan Rabies : Upaya Bersama untuk Membatasi Penularan

Rabies adalah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi. Vaksinnya efektif dan aman tersedia untuk hewan peliharaan seperti anjing dan kucing. Pemilik hewan peliharaan harus memastikan bahwa hewan mereka mendapatkan vaksinasi secara teratur sesuai dengan petunjuk dokter hewan.

Selain itu, menghindari kontak dekat dengan hewan liar dan mencari perawatan medis segera setelah gigitan hewan yang tidak dikenal adalah langkah-langkah penting untuk mencegah penyebarannya pada manusia.

Dengarkan Pawcast Bali Safari episode: Rabies selengkapnya di bawah ini.