Published December 22, 2022 | Animal Knowledge, Conservation, Elephant, Family, Wildlife

Fakta Menarik Induk Satwa yang Memiliki Jiwa Keibuan

Asian elephant

Hari Ibu bukanlah sekadar hari untuk mengenang hari-hari bahagia bersama ibu kita. Bukan juga hanya diperuntukan untuk para ibu rumah tangga atau mereka yang sudah mempunyai anak.  Arti kata Ibu memiliki makna yang luas sesuai sudut pandang pemakna.

Tingkat kepedulian dan komitmen orang tua sangat bervariasi pada dunia satwa. Induk dari beberapa spesies tidak terlalu peduli pada keturunannya. Tetapi beberapa satwa memiliki caranya masing-masing untuk memastikan generasinya bertahan. Para ilmuwan hewan menganggap kriteria induk panutan adalah yang tanpa pamrih mendedikasikan banyak waktu dan upaya untuk merawat keturunannya.

Orang Utan

baby orangutan benjiro bali safari

Orang utan merupakan jenis kera besar yang memiliki lengan panjang, berbulu coklat atau merah. Habitat orang utan ada di hutan tropis Indonesia. Mirip dengan manusia, mereka akan merawat anaknya yang baru lahir dengan penuh perhatian. Ikatan antara induk orang utan dan anak-anaknya adalah salah satu yang paling kuat di alam. Sejak dilahirkan, anak-anak orang utan bergantung sepenuhnya pada induk mereka bahkan untuk makanan.

Bayi orang utan akan terus digendong oleh induknya hingga hampir berusia lima tahun. Mereka juga akan membuatkan sarang yang nyaman untuk anaknya. Demi keamanan sarang itu akan dibuat di puncak pohon agar anak-anaknya terlindung dari gangguan hewan lain.

Gajah

Asian Elephant and Baby

Gajah merupakan satwa sosial yang menganut sistem matriaki. Induk akan bersikap protektif, agresif, menemani dan membantu aktivitas keseharian anak gajah seperti bermain, berkomunikasi dan menyusui. Gajah mengandung anaknya selama 22 bulan atau hampir 2 tahun. Sekali melahirkan mereka bisa melahirkan seekor anak gajah. Ketika baru lahir, anak gajah tidak bisa melihat sehingga mereka hanya bisa bergantung pada induknya.

Belalai induknya digunakan sebagai penunjuk arah yang membantu mereka untuk menjelajah lingkungan sekitarnya. Gajah yang hidup berkelompok, memungkinkan induk-induk gajah saling membantu dalam menjaga bayi gajah yang baru lahir. Setiap induk gajah sumatera akan melakukan pengasuhan dan perawatan terhadap anaknya selama 6 bulan. Perilaku induk gajah dalam mengasuh anaknya memiliki peran penting dalam pembentukan karakter pada anak gajah nantinya.

Induk Satwa Buaya Juga Memiliki Jiwa Keibuan

buaya senyulong bali safari

Meski buaya identik dengan kebuasannya, namun satwa reptil satu ini bisa menjadi induk yang baik dalam mengurus anak. Buaya termasuk golongan satwa Ovipar yaitu berkembang biak dengan cara bertelur. Setelah bertelur disarang yang mereka buat, buaya betina kembali ke air. Namun, ia tetap berada dekat sarang untuk melindungi telur selama masa inkubasi.

Masa inkubasinya berlangsung selama dua hingga tiga minggu. Jika sudah waktunya menetas, bayi-bayi buaya akan mengeluarkan suara kecil dari dalam cangkangnya yang terkubur. Suara itu akan terdengar oleh induknya. Sang induk akan menggali sarang dan membantu bayi-bayi buaya itu menetas dari dalam telur. Bayi-bayi buaya yang baru menetas itu dibawa ke sungai dengan mulut induknya. Menggunakan rahangnya yang besar, kuat, dan gigi yang tajam, mereka dengan lembut dan hati-hati memasukan anak-anaknya ke dalam mulut. Di sungai bayi-bayi buaya akan memakan serangga air dan induk buaya akan tetap berada dekat dengan bayi-bayinya.

Yuk kunjungi  Bali Safari Park dan mengenal lebih dekat dengan satwa-satwa pengasih diatas.