Published February 20, 2022 | Animal Knowledge, Animals, Conservation, Wildlife

Crocodilia merupakan salah satu bangsa reptil yang tentunya sudah tidak asing di telinga sahabat. Salah satu ciri dari satwa berdarah dingin ini adalah sisik yang menutupi tubuhnya. Satwa yang termasuk ke dalam bangsa tersebut salah satunya adalah buaya muara dan buaya senyulong.

Kali ini kita akan membahas tentang buaya Senyulong. Namun sebelum membahas lebih jauh, apakah sahabat tahu bahwa buaya muara dan buaya senyulong berbeda? Simak perbedaan keduanya disini!

buaya-senyulong

Buaya Senyulong, sering disebut dengan “Buaya Sepit” sebenarnya bukanlah termasuk buaya sejati. Reptil satu ini berasal dari subfamili Tomistominae, dimana Tomistoma dalam Bahasa Greek yang artinya bermulut runcing.

Habitat asli mereka tersebar di daerah Malaysia dan Indonesia, seperti pedalaman Sulawesi, Sumatra maupun Kalimantan.

Reptil ini termasuk satwa pemalu yang jarang terlihat oleh manusia. Mereka dapat ditemui di air yang cenderung tenang dan bergerak lambat, seperti rawa, danau dan sungai dengan air tenang.

Ukuran tubuh mereka cenderung lebih kecil dan pendek daripada buaya biasa. Panjang maksimal tubuhnya hanya 3,5 m sudah termasuk panjang moncongnya.

Senyulong yang memiliki warna tubuh yang cenderung lebih gelap, yaitu kecoklatan dengan bercak hitam terutama pada rahang.

Menurut Daftar Merah IUCN, populasi senyulong di dunia kurang dari 2.500 individu, membuat mereka masuk ke dalam spesies terancam punah.

Jumlah mereka terus berkurang sebesar 30-40% karena pembukaan lahan hutan hujan dan rawa. Mereka juga sering diburu untuk diambil kulit, daging dan telurnya untuk dikonsumsi.

senyulong

Bali Safari Park sebagai lembaga konservasi satwa di Bali, berhasil mengembangbiakkan Buaya Senyulong untuk membantu mempertahankan populasi mereka di alam liar.

Tepatnya, pada bulan Januari 2020 lalu Bali Safari berhasil menetaskan 22 telur dengan sempurna. Salah satu yang berhasil menetas adalah anakan senyulong yang diberi nama Aldo.

Buaya Senyulong hanya satu dari ratusan spesies satwa penghuni Bali Safari Park. Mereka dirawat dengan baik demi keberlangsungan di masa mendatang.

Jadi, jangan ragu untuk terus mendukung konservasi satwa di Bali Safari Park dengan mengunjungi dan berlibur ke Bali Safari Park!