Published March 11, 2022 | Activities, Animal Knowledge, Animals, Wildlife

Coba bayangkan sahabat melihat seekor sapi di peternakan, tetapi memiliki tanduk hampir seukuran batang pohon yang membentang hingga 2,5 meter. Apakah sahabat merasa terkesan atau malah takut?

Berasal dari daratan Afrika, berikut fakta-fakta unik yang mungkin belum sahabat ketahui tentang Watusi (Bos taurus).

Watusi satwa dari Africa

Satwa Jinak

Sahabat yang pernah mengunjungi Bali Safari Park pasti sudah melihat Watusi saat Safari Journey. Memiliki habitat asli di Afrika Timur, sapi merah ini cenderung jinak dan telah lama menjadi bagian dari budaya suku pedalaman seperti Tutsi, Bahima, Ankole, dan Kivu.

Karakteristik Unik

Selain memiliki kulit merah mencolok, satwa ini juga terkenal karena tanduknya yang panjang dan simetris dengan pangkal besar.

Baik jantan maupun betina memiliki tanduk yang dapat tumbuh hingga 2,5 meter dengan diameter 71 cm. Karakter lainnya yaitu mereka memiliki perawakan “atletik” dan tidak memiliki punuk leher.

Kemampuan Adaptasi Luar Biasa

Sapi merah ini mampu bertahan hidup dalam cuaca yang buruk seperti musim kemarau. Mereka juga mampu hidup dalam kondisi makanan yang terbatas.

Karena berkembang biak dengan baik, membuat Watusi mudah dipelihara dan menjadi peliharaan kesayangan suku Afrika.

Indukan yang Protektif

Menunjukkan perilaku unik, induk Watusi sangat melindungi anaknya bahkan saat tidur. Anakan akan cenderung tidur dekat dengan betina dewasa, terlepas dari mereka adalah induk mereka atau bukan. Watusi dewasa akan mengelilingi kawanan muda saat tidur dan bersiap menyerang apabila musuh mendekat.

Simbol Kekayaan

Di Afrika, satwa ini kerap dianggap sebagai simbol kekayaan pemiliknya. Semakin banyak Watusi yang dimiliki, maka semakin kaya seseorang di mata masyarakat.

Sama seperti emas, sapi ini memiliki nilai jual tinggi dan dapat ditukarkan dengan barang lainnya!

Tidak Cocok Dimanfaatkan sebagai Sapi Perah

watusi animal safari night

Biasanya, sapi ternak akan dimanfaatkan untuk diambil susunya namun tidak dengan Watusi. Mereka menghasilkan susu yang sangat sedikit, hanya kurang dari 1 liter sehari selama masa menyusui. Sebagai perbandingan, sapi perah Holstein-Frisian mampu menghasilkan lebih banyak susu hingga 20 liter sehari.

Selain itu karena merupakan pengukur kekayaan seseorang, membuat Watusi jarang disembelih untuk diambil dagingnya.

Nah, itu dia fakta unik watusi. Dengan berkunjung ke Taman Safari Bali, sahabat tidak perlu lagi datang jauh jauh ke Afrika! Segera berpetualang dan belajar lebih jauh tentang sapi merah ini.