Published July 7, 2021 | Animal Knowledge, Animals, Conservation, Love, Wildlife

Masih ingat dengan Hyena di Bali Safari? Sudah dua tahun, 4 Hyena belang ada di Bali Safari Park. Keempat Hyena yang terdiri dari dua betina bernama Manama dan Adliya, serta dua jantan bernama Hamad dan Riffa menjadi idola pengunjung Bali Safari Park.

Bali Safari Park, bagian dari Taman Safari Indonesia Group, menjadi lembaga konservasi satwa pertama di Bali yang memiliki satwa asal Afrika ini. Pada akhir tahun 2020 tepatnya di bulan Oktober, bayi Hyena betina telah lahir dengan sehat di Bali Safari. Istimewanya, aktris Indonesia Jessica Iskandar, memberikan nama “Mooi” pada bayi Hyena tersebut. Kata Mooi diambil dari bahasa Belanda yang artinya cantik. “Mooi” lahir dari pasangan indukan Manama dan pejantan Riffa.

Di bulan April kemarin kembali hadir dua bayi Hyena jantan yang lahir dengan sehat di Bali Safari (28/4), dari pasangan indukan Adliya dan pejantan Hamad. Kedua bayi jantan ini diberikan nama A’ali dan Amman oleh tim satwa Bali Safari.

Menurut dr. Yohana Kusumaningtyas, dokter hewan senior Bali Safari, “Dua bayi Hyena yang masih berusia 1 bulan ini dirawat secara intensif oleh tim dokter. Pasalnya, setelah 6 hari lahir, ASI ibu Adliya tidak mencukupi kebutuhan anakannya. Karena itu, sebagai gantinya, bayi-bayi Hyena mendapat susu formula setiap 4 jam.

Dosis susu formula kemudian disesuaikan dengan pertumbuhan dan hasil timbangan berat badan harian. Setelah 2 minggu sejak lahir, mata bayi sudah terbuka. Seminggu kemudian, giginya mulai tumbuh dan mulai belajar berjalan. Baru setelah menginjak usia 1 bulan diperkenalkan makanan pendamping selain susu.” Ujarnya.

Kelahiran bayi-bayi Hyena di Bali Safari merupakan kebanggaan tersendiri bagi Bali Safari. Menurut Asisten Kurator Bali Safari, Nyoman Suartawan, “Kelahiran bayi Hyena merupakan hasil kerja keras semua pihak di Bali Safari, termasuk para penjaga satwa yang konsisten menerapkan prinsip-prinsip konservasi satwa yang baik. Kedepannya, kami berharap akan lebih banyak lagi konservasi satwa di Bali Safari, baik endemik Indonesia maupun dari luar negeri.

Keberhasilan konservasi Hyena tentunya juga terwujud dari seluruh lapisan masyarakat yang tidak pernah lelah dalam mendukung kegiatan konservasi satwa di Bali Safari, dengan berkunjung ke Bali Safari Park. Harapan kami bayi-bayi Hyena tetap sehat dan terus tumbuh dengan baik, sehingga bisa segera bertemu dengan pengunjung Bali Safari Park,”tambahnya.

“Bali Safari adalah salah satu lembaga konservasi terbesar di Bali, yang merupakan bagian dari Taman Safari Indonesia Grup. Kami selalu mengedepankan kesejahteraan satwa. Lahirnya bayi Hyena ini merupakan salah satu keberhasilan konservasi kami, dan tentunya kami sangat bangga dengan ini,”ujar Ibu Jennifer Suryadi selaku General Manager Bali Safari.

“Selain itu mudah-mudahan pengunjung bisa segera bertemu dengan bayi-bayi lucu yang menggemaskan ini. Pengunjung juga tidak perlu khawatir saat mengunjungi Bali Safari Park, karena kami selalu mematuhi dan menjaga Protokol Kesehatan. Pengunjung yang baru sampai di Bali Safari akan dicek suhu tubuhnya kemudian diberikan handsanitizer. Selain itu tempat-tempat cuci tangan dan handsanitizer telah kami sediakan di setiap sudut area. Dan tidak lupa tim operasional di seluruh area senantiasa menghimbau agar pengunjung selalu menggunakan masker,” tambahnya.