Rusa Jawa atau Rusa Timor (Cervus timorensis) merupakan satwa endemik Indonesia yang memilikihabitat Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Satwa ini juga resmi dijadikan maskot provinsi Nusa Tenggara Barat karena mulai terancam keberadaannya.
Berperawakan lebih kecil dari Rusa Kutub tidak membuat Rusa Jawa kalah unik dari kerabatnya, yuk simak faktanya!
Mudah beradaptasi
Termasuk dalam spesies generalis, Rusa Jawa mampu beradaptasi dengan sangat baik. Mereka mampu bertahan hidup di berbagai jenis kondisi lingkungan dan makanan.
Maka apabila sahabat melihat mereka berkumpul membentuk kawanan, artinya di tempat tersebut tersedia banyak sumber makanan!
Pemakan Segala Jenis Tumbuhan
Mereka adalah herbivora alami yang gemar memakan apapun tumbuhan yang ditemukan. Mereka bisa mengkonsumsi hingga 600 jenis tanaman berbeda tanpa masalah, bahkan jamur beracun sekalipun.
Dikenal karena kemampuan adaptasinya, membuat satwa ini dapat mengikuti perkembangan manusia dan memakan apapun yang ditanam.
Pencernaan Unik
Satwa ini memiliki “4 bilik perut” yang sangat membantu dalam mencerna makanan. Terkadang, mereka memuntahkan apapun yang ditelan dan kemudian mengunyahnya kembali. Hal ini dilakukan agar makanan menjadi lebih mudah tercerna.
Tanduk Berkeratin
Si pejantan memiliki tanduk bertulang dan akan terasa hangat saat dipegang karena tanduk satwa ini terbuat dari keratin.
Oleh karena itu, pejantan akan sangat protektif terhadap tanduknya dan satwa ini lebih memilih untuk bertarung dengan kuku daripada mempertaruhkan tanduk mereka.
Kebiasaan kawin yang unik
Pejantan juga memiliki kebiasaan unik ketika akan kawin, lho, sahabat! Mereka akan menghiasi tanduk dengan rumput dan ranting untuk menarik perhatian betina dan mengintimidasi pejantan lain.
Status IUCN
Menurut Daftar Merah IUCN, Rusa Jawa masuk dalam kategori rentan (vulnerable). Hal ini karena populasi di habitatnya terus berkurang. Bahkan penyebarannya diperkirakan kurang dari 10.000 individu di alam liar akibat perburuan liar.
Salah satu upaya untuk menjaga kelestarian Rusa Jawa yaitu dengan usaha konservasi seperti di Bali Safari Park. Dengan berkunjung ke Bali Safari Park, sahabat sudah turut berpartisipasi dalam program konservasi satwa liar!