Satwa ini dikenal karena karakter dalam film legendaris Lion King, apakah sahabat satwa tahu apa satwa tersebut? – Bingo! Tidak lain dan tidak bukan adalah si kucing besar Singa.
Setelah menonton film, apakah sahabat satwa penasaran wujud asli dari Singa? Di dunia nyata, keluarga kucing besar ini memiliki badan lebar dengan otot, surai (jantan), dan jumbai berbulu di ujung ekornya.
Selain salah satu fakta tersebut, yuk cari tahu mitos dan fakta lainnya tentang Singa dalam ulasan berikut!
Julukan “Si Raja Hutan”
Apakah sahabat satwa merupakan salah satu yang sering menyebut mereka dengan “Si Raja Hutan”? Fakta ini ternyata salah, lho! Sebenarnya, mereka tidak tinggal di hutan melainkan di padang rumput dan dataran yang luas.
Namun, julukan Raja tidak sepenuhnya salah! Kelompok Singa memiliki seorang pemimpin seolah seperti sifat sang raja. Pemimpin dan anggota kelompok kemudian menyerang musuh secara bersama-sama demi mempertahankan wilayah mereka. Selain itu, Singa sering dilambangkan sebagai keberanian, kekuatan, dan kekuasaan yang mengarah pada sifat raja.
Hanya Jantan yang memiliki Surai
Surai atau rambut pada Singa tentunya menjadi hal pertama yang akan menarik perhatian sahabat. Lalu apakah benar hanya si pejantan yang memiliki surai? Jawabannya adalah benar! Perbedaan jantan dan betina dilihat dari surainya disebut juga dengan dimorfik seksual.
Surai pada pejantan berfungsi untuk menarik perhatian betina, semakin tebal surai maka dianggap semakin menarik dimata betina!
Singa Cenderung Bersosialisasi dan Hidup Berkelompok
Dalam film Lion King, digambarkan bahwa Singa hidup bersama dan cenderung saling melindungi satu sama lain. Di alam liar hal tersebut fakta dan benar karena mereka hidup berkelompok.
Kelompok singa terdiri dari jantan dan betina berjumlah sekitar lima belas ekor yang dikenal dengan sebutan “pride”. Dalam pride biasanya dipimpin oleh seekor singa jantan yang paling kuat dalam kelompok.
Penglihatan Tajam
Hal ini tentunya 100% benar! – Singa memiliki kemampuan penglihatan 6 kali lebih tajam dari manusia. Hal ini sangat menguntungkan bagi mereka untuk berburu mangsa terutama di malam hari. Dalam hal berburu, biasanya sang betina selalu mencari mangsa sedangkan pejantan bertugas menjaga wilayah.
Satu kelemahan dari kucing besar ini adalah mereka bisa tertidur lebih dari 20 jam per hari karena efek samping dari makanannya (daging). Protein yang terkandung dalam daging membuat satwa ini mudah mengantuk dan bergerak lambat.
Apakah rasa penasaran sahabat terhadap satwa ini sudah terjawab? – Sekarang, saatnya bagi sahabat untuk melihat kucing besar ini dengan mata kepala sendiri. Ayo kunjungi Bali Safari Park dan lihat satwa-satwa liar dari dekat!
(To find the article in English, click here)
