Bekantan (Nasalis larvatus) adalah jenis monyet berhidung panjang. Memiliki rambut berwarna coklat kemerahan dan merupakan satu dari dua spesies dalam genus Nasalis.
Bekantan berasal dari mana?
Bekantan merupakan satwa endemik pulau Kalimantan, sekaligus menjadi fauna identitas provinsi Kalimantan Selatan. Selain ditemukan di Indonesia, primata ini juga terdapat di Malaysia, dan Brunei. Habitat favorit bekantan adalah hutan bakau, rawa, dan hutan pantai.
Dikenal pemalu, spesies ini menghabiskan sebagian waktunya di atas pohon dan hidup dalam kelompok-kelompok yang berjumlah antara 10 sampai 32 monyet. Sistem sosial bekantan pada dasarnya adalah one-male group, yaitu satu kelompok terdiri dari satu jantan dewasa, beberapa betina dewasa dan anak-anaknya. Selain itu juga terdapat kelompok all-male, yang terdiri dari beberapa bekantan jantan.
Karakteristik Bekantan Kalimantan
Dikenal dengan monyet berhidung panjang, perut buncit, serta bulu yang berwarna coklat kemerahan. Hidungnya yang panjang dan besar berfungsi sebagai resonator saat satwa ini mengeluarkan suara. Bekantan sangat senang mengonsumsi buah-buhan, bunga, biji, serangga, dan makanan favoritnya adalah pucuk bakau. Diketahui bahwa satwa ini sangat senang mengonsumsi dedaunan yang mengandung banyak gas, inilah yang menyebabkan bekantan memiliki perut yang buncit.
Memiliki ukuran badan yang cukup besar dengan tinggi mencapai 66-72 cm dan berat badan 16-23 kg. Perbedaan antara jantan dan betina dapat dilihat dari ukuran hidungnya, jantan memiliki ukuran yang leih besar dari betina. Masa reprodukdi jantan dimulai dari usia 4-5 tahun, sementara betina pada usia 4 tahun. Bekantan hanya melahirkan 1 bayi dalam 1 musim, dengan masa kehamilan selama 166 hari.
Mengapa bekantan hampir punah?
Saat artikel ini dibuat, Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) telah mendaftarkan Bekantan sebagai konservasi terancam punah dengan jumlah individu dewasa yang terus menurun karena perkembangan manusia dan perusakan habitat. Perkembangan bantaran sungai dan hutan bakau berdampak signifikan pada monyet ini karena mereka mengandalkan lokasi tersebut untuk melengkapi kelangsungan hidup mereka sehari-hari. Bekantan juga diburu untuk diambil batu bezoar, bahan yang digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok yang dikeluarkan di usus monyet.
Bali Safari Park sebagai salah satu lembaga konservasi bersama-sama menjaga primata langka ini dari kepunahan. Anda dapat mengunjungi dan menyaksikan sendiri tumbuh kembang satwa ini. Mereka adalah anggota terbaru kami di Safari. Jangan ragu untuk meminta penjaga taman kami untuk memberi informasi mengenai Bekantan!